Faiza Mardzoeki

SUBVERSIF dan Ibsen di Palangkaraya

SUBVERSIF! merupakan karya pertunjukan teater produksi Institut Ungu ke-9. Drama ini digarapberdasarkan naskah terjemahan dan adaptasi Faiza Mardzoeki, dari drama klasik berjudul An Enemy of The People karya Henrik Ibsen, dramawan asal Norwegia pada abad 19. Drama ini mengangkat tema tentang demokrasi, moral kebenaran, lingkungan Hidup dan bagaimana warga negara harus bersikap menghadapi berbagai persoalan […]

Perempuan dalam Teater

Strategi gerakan perempuan di Indonesia semakin meluaskan sayap. Jika sebelumnya lebih berkutat pada advokasi lewat lembaga swadaya masyarakat, kini sebagian aktivis semakin memperlebar jangkauan “kampanye” lewat seni teater. Tapi, sejauh mana efektivitasnya? Pertunjukan teater dengan lakon Nyai Ontosoroh mencoba merambah wilayah ini. Pentas yang dijadwalkan 12-14 Agustus di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), […]

Pengantar Faiza Mardzoeki, Produser, Penulis dan Sutradara “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer”

Tentang Proses Kreatif dan Memaknai Sejarah Perempuan Karya “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer” dipicu oleh sebuah kunjungan ke seorang perempuan yang pernah menjadi tahanan politik ’65, pada 2010 bersama sahabat-sahabat ‘Bites’. Perempuan yang kami kunjungi itu adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah gerakan perempuan Indonesia. Perempuan itu sudah sangat sepuh, yang kemudian kuketahui berumur 87 tahun. Ketika […]

Ngobrol bersama Chantal Della Concetta

Chatty Chant: Faiza Mardzoeki Menurut saya, karena masih banyak yang berpikir perempuan adalah warga negara kelas 2, posisinya tidak lebih tinggi dari laki-laki, dan berbagai argumen lain yang intinya menyepelekan perempuan. Dan yang paling menyedihkan, itu semua muncul bukan hanya dari mulut laki-laki, tapi dari mulut banyak perempuan. Saatnya kita bicara dengan seorang feminis, Faiza […]

CERITA DARI DOLLY -TALES FROM DOLLY

Cerita dari Dolly Siapa Sesungguhnya yang PELACUR? Faiza Mardzoeki Perempuan-perempuan itu sudah tidak dimanusiakan lagi. Perempuan-perempuan itu sudah diubah esensinya sebagai manusia menjadi barang peliharaan, dikurung sebagai barang milik para germo dan dijual sebagai barang dagangan kepada para lelaki dan dianggap sampah oleh masyarakat. Bukankah demikian yang terjadi? Siapakah sesungguhnya yang pelacur? Merekalah para germo, […]