Faiza Mardzoeki

SUBVERSIF dan Ibsen di Palangkaraya

SUBVERSIF! merupakan karya pertunjukan teater produksi Institut Ungu ke-9. Drama ini digarapberdasarkan naskah terjemahan dan adaptasi Faiza Mardzoeki, dari drama klasik berjudul An Enemy of The People karya Henrik Ibsen, dramawan asal Norwegia pada abad 19. Drama ini mengangkat tema tentang demokrasi, moral kebenaran, lingkungan Hidup dan bagaimana warga negara harus bersikap menghadapi berbagai persoalan di tengah masyarakatnya.

Sejak tahun 2010,Institut Ungu telah sukses menyelenggarakan program “Ibsen dan Gender” melalui dramanya yang sangat kontroversial tentang kedudukan perempuan di mata masyarakat, yaitu A doll’s House yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Rumah Boneka.

Drama Rumah Boneka tersebut telah sangat sukses dipentaskan di Aceh (2013), Bandung (2012) dan Jakarta (2011). Kegiatan ini diselenggarakan disertai berbagai seminar dan diskusi publik terkait dengan isu-isu perempuan dan kesetaraan gender dan berbagai kegiatan kebudayaan lain seperti pentas tari dan pembacaan puisi.

Pementasan Teater Rumah Boneka tersebut dikunjungi ribuan orang dan telah memicu banyak dikusi.

Kegiatan tersebut telah memberi pengalaman yang baik,bahwa kegiatan kebudayaan bisa sangat dekat dengan aspek-aspek kehidupan masyarakatnya. Bahkan bisa dimanfaatkan sebagai strategi populer yang mampu menjangkau banyak pihak untuk mendiskusikan masalah-masalah penting dalam kehidupan kita, seperti masalah gender,hak asasi manusia, dan masalah sosial lainnya dengan lebih terbuka.

Berdasarkan pengalaman positif tersebut, Institut Ungu merasa perlu untuk melanjutkan program Ibsen di Indonesia dengan tema-tema yang makin luas.

Subversif!dipentaskan di Palangkaraya pada Oktober 2014 dan di Jakarta pada Maret 2015, dengan melibatkan berbagai macam elemenmasyarakat seperti seniman, akademisi, aktivis, mahasiswa/pelajar dan pemerintah. Pementasan teater Subversif! Ini merupakan bagian dari upaya Institut Ungu untuk program Penguatan Seni sebagai agen perubahan di Masyarakat.

Dari Agustus-September, sebagai rangkaian persiapan pertunjukan teater Subversif!, telah diselenggarakan berbagai kegiatan yaitu:

  1. PelatihanKeaktoran, DiskusiSastradanLingkunganpada29, 30, 31 Agustus 2014 di Rumah Betang Eka Tingang Nganderang. Pesertasebanyak 35 pelajar dan mahasiswadariberbagai SMU danuniversitas. Dari pelatihaninidiseleksi 10 orang untukdilibatkandalampementasanteaterSubversif!diPalangkarayabersamaaktor-aktordariJakarta. PelatihaninimenghadirkannarasumberWawanSofwan, HelianaSinaga, AlfianusRintingdanFaizaMardzoeki.
  2. Roadshow dikusi dengan tema“BICARA SASTRA DAN LINGKUNGAN HIDUP”di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMU) 5, Pada22 Septemberdandi Madrasah AliyahNegri (MAN) Model pada23 September 2014.Kegiataninidiikutidengansemangat, terlihatbanyaknyapertanyaandandiskusiseputarsastra, penulisandanpengetahuanlingkunganhidupolehratusanpelajarselamakegiatanberlangsung.
    Menghadirkanpembicaradari Jakarta danPalangkaraya, yaitusastrawanOkkyMadasari, FaizamardzoekidanAktivisAliansiMasyarakatAdat (AMAN),Onasis.
  3. Seminar tanggal 23 Oktober 2014, di Hotel Aquarius dengan tema “Peran Seni dan Pendidikan untuk Keadilan Lingkungan” dengan peserta pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum, pengambil keputusan dan pebuat kebijakan. Dalam seminar inimenghadirkanpembicaraSimpunSampoerna (Direktur AMAN), Risma Umar (PerempuanAktivisLingkungan), Dr. MakoMahin (Dosen Kehutanan dan pemerhati Adat dan Budaya, Universitas Palangkaraya), Fery Bismart ( Dosen Kehutanan Universitas Palangkaraya). Mathius Hosang (Balai Lingkungan Hidup,Provinsi Kalimantan Tengah) dan Hafiz ( Penggerak Komunitas Seni, Pembuat filem dan Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian jakarta).

Seminar ini mendikusikan peluang kerjasama sinergis antara dunia seni dan pendidikan untuk terlibat aktif dalam memajukan perubahan-perubahan positif di masyarakat, khususnya untuk lingkungan dan perempuan termasuk di dalamnya masyarakat adat

Seluruh rangkaian kegiatan ini hingga ke pementasan Subversif! mendapat dukungan dana penuh dari Kedutaan Norwegia di Jakarta. Untuk itu Institut Ungu mengucapkan banyak terima kasih kepada Kedutaan Norwegia yang telah mendukung dengan semangat kerja teater ini, sehingga bisa menghadirkan pemikiran Ibsen untuk publik Indonesia.Selalu penting menghadirkan atau memperkenalkan karya sastra dunia terhadap masyarakat Indonesia, selain sastra karya bangsa sendiri. Karena itu dukungan dan kontribusi Kedutaan Norwegia terhadap karya sastra Henrik Ibsen untuk terus bisa diapresiasi di Indonesia sangat berharga.

Naskah-naskahkarya Henrik Ibsen itu sangat menarik, selalu relevan dan kontekstual dengan jaman termasuk untuk Indonesia. Kami bahagia bisa menghadirkan kembali karya Henrik Ibsen di Indonesia, khususnya di Kota Palangkaraya.

Harapan kami, masyarakat bisa memetik manfaat dari semua kegiatan yang kami lakukan dan menikmati persembahan pementasan teater Subversif !

 

Faiza Mardzoeki
Produser/ Direktur Institut ungu