Perempuan dalam Teater
Strategi gerakan perempuan di Indonesia semakin meluaskan sayap. Jika sebelumnya lebih berkutat pada advokasi lewat lembaga swadaya masyarakat, kini sebagian aktivis semakin memperlebar jangkauan “kampanye” lewat seni teater. Tapi, sejauh mana efektivitasnya? Pertunjukan teater dengan lakon Nyai Ontosoroh mencoba merambah wilayah ini. Pentas yang dijadwalkan 12-14 Agustus di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), […]
NYANYI SUNYI KEMBANG-KEMBANG GENJER: Ketika Sejarah Hanyalah Sepenggal Luka

Tanggal 8 Maret 2014 lalu, seorang kawan, Yudi Anugrah namanya, mengajak saya untuk menonton sebuah pertunjukan teater bertajuk Nyanyi Sunyi Kembang-kembang Genjer. “Ceritanya tentang derita perempuan-perempuan tua korban keganasan politik era tahun 1965”, kata Yudi berpromosi pada saya. Dia bahkan dengan sangat niat menunjukkan pada saya trailer pementasan yang diunggah diYouTube. Sempat agak “maju-mundur” akibat […]
Pengantar Faiza Mardzoeki, Produser, Penulis dan Sutradara “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer”

Tentang Proses Kreatif dan Memaknai Sejarah Perempuan Karya “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer” dipicu oleh sebuah kunjungan ke seorang perempuan yang pernah menjadi tahanan politik ’65, pada 2010 bersama sahabat-sahabat ‘Bites’. Perempuan yang kami kunjungi itu adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah gerakan perempuan Indonesia. Perempuan itu sudah sangat sepuh, yang kemudian kuketahui berumur 87 tahun. Ketika […]
Kisah Tahanan Politik 65 dalam Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer
Matamata – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2014, Institut Ungu mempersembahkan teater “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer”, yang akan dipentaskan tanggal 7-8 Maret 2014di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat. Naskah drama “Nyanyi Sunyi Kembang-Kembang Genjer” ditulis oleh Faiza Mardzoeki yang sekaligus menyutradarai dan menjadi produser pertunjukan teater ini. Proses teater ini berawal dari penelitian yang dilakukan […]
Ngobrol bersama Chantal Della Concetta

Chatty Chant: Faiza Mardzoeki Menurut saya, karena masih banyak yang berpikir perempuan adalah warga negara kelas 2, posisinya tidak lebih tinggi dari laki-laki, dan berbagai argumen lain yang intinya menyepelekan perempuan. Dan yang paling menyedihkan, itu semua muncul bukan hanya dari mulut laki-laki, tapi dari mulut banyak perempuan. Saatnya kita bicara dengan seorang feminis, Faiza […]

